salji left


salji right



Thursday, December 1, 2011

AURAT2 WANITA

DUA BELAS AURAT WANITA.

1. Bulu kening - Menurut Bukhari, Rasullulah melaknat perempuan yang mencukur atau menipiskan bulu kening atau meminta supaya dicukurkan bulu kening - Petikan dari Hadis Riwayat Abu Daud Fi Fathil Bari.

2. Kaki (tumit kaki) semacam hantu loceng - Dan janganlah mereka (perempuan) membentakkan kaki (atau mengangkatnya) agar diketahui perhiasan yang mereka sembunyikan - Petikan dari Surah An-Nur Ayat 31. Keterangan : Menampakkan kaki dan menghayunkan/melenggokkan badan mengikut hentakan kaki terutamanya pada mereka yang mengikatnya dengan loceng……

3. Wangian - Siapa sahaja wanita yang memakai wangi-wangian kemudian melewati suatu kaum supaya mereka itu mencium baunya, maka wanita itu telah dianggap melakukan zina dan tiap-tiap mata ada zinanya terutamanya hidung yang berserombong kapal kata orang sekarang hidong belang - Petikan dari Hadis Riwayat Nasaii, Ibn Khuzaimah dan Hibban.

4. Dada - Hendaklah mereka (perempuan) melabuhkan kain tudung hingga menutupi bahagian hadapan dada-dada mereka - Petikan dari Surah An-Nur Ayat 31.

5. Gigi - Rasullulah melaknat perempuan yang mengikir gigi atau meminta supaya dikikirkan giginya - Petikan dari Hadis Riwayat At-Thabrani, Dilaknat perempuan yang menjarangkan giginya supaya menjadi cantik, yang merubah ciptaan Allah - Petikan dari Hadis Riwayat Bukhari dan Muslim.

6. Muka dan leher - Dan tinggallah kamu (perempuan) di rumah kamu dan janganlah kamu menampakkan perhiasan mu seperti orang jahilliah yang dahulu. Keterangan : Bersolek (make-up) dan menurut Maqatil sengaja membiarkan ikatan tudung yang menampakkan leher seperti orang Jahilliyah.

7. Muka dan Tangan - Asma Binte Abu Bakar telah menemui Rasullulah dengan memakai pakaian yang tipis. Sabda Rasullulah: Wahai Asma! Sesungguhnya seorang gadis yang telah berhaid tidak boleh baginya menzahirkan anggota badan kecuali pergelangan tangan dan wajah saja - Petikan dari Hadis Riwayat Muslim dan Bukhari.

8. Tangan - Sesungguhnya kepala yang ditusuk dengan besi itu lebih baik daripada menyentuh kaum yang bukan sejenis yang tidak halal baginya - Petikan dari Hadis Riwayat At Tabrani dan Baihaqi.

9. Mata - Dan katakanlah kepada perempuan mukmin hendaklah mereka menundukkan sebahagian dari pemandangannya - Petikan dari Surah An Nur Ayat 31.

Sabda Nabi Muhamad SAW, Jangan sampai pandangan yang satu mengikuti pandangan lainnya. Kamu hanya boleh pandangan yang pertama sahaja manakala pandangan seterusnya tidak dibenarkan hukumnya haram - Petikan dari Hadis Riwayat Ahmad, Abu Daud dan Tirmidzi.

10. Mulut (suara) - Janganlah perempuan-perempuan itu terlalu lunak dalam berbicara sehingga berkeinginan orang yang ada perasaan serong dalam hatinya, tetapi ucapkanlah perkataan-perkataan yang baik - Petikan dari Surah Al Ahzab Ayat 32.

Sabda SAW, Sesungguhnya akan ada umat ku yang minum arak yang mereka namakan dengan yang lain, iaitu kepala mereka dilalaikan oleh bunyi-bunyian (muzik) dan penyanyi perempuan, maka Allah akan tenggelamkan mereka itu dalam bumi - Petikan dari Hadis Riwayat Ibn Majah.

11. Kemaluan - Dan katakanlah kepada perempuan-perempuan mukmin, hendaklah mereka menundukkan pandangan mereka dan menjaga kehormatan mereka - Petikan dari Surah An Nur Ayat 31.

Apabila seorang perempuan itu solat lima waktu, puasa di bulan Ramadan, menjaga kehormatannya dan mentaati suaminya, maka masuklah ia ke dalam Syurga daripada pintu-pintu yang ia kehendakinya - Hadis Riwayat Riwayat Al Bazzar.

Tiada seorang perempuanpun yang membuka pakaiannya bukan di rumah suaminya, melainkan dia telah membinasakan tabir antaranya dengan Allah - Petikan dari Hadis Riwayat Tirmidzi, Abu Daud dan Ibn Majah.

12. Pakaian - Barangsiapa memakai pakaian yang berlebih-lebihan terutama yang menjolok mata , maka Allah akan memberikan pakaian kehinaan di hari akhirat nanti - Petikan dari Hadis Riwayat Ahmad, Abu Daud, An Nasaii dan Ibn Majah.

Petikan dari Surah Al Ahzab Ayat 59. Bermaksud : Hai nabi-nabi katakanlah kepada isteri-isterimu, anak perempuanmu dan isteri-isteri orang mukmin, hendaklah mereka memakai baju jilbab (baju labuh dan longgar) yang demikian itu supaya mereka mudah dikenali. Lantaran itu mereka tidak diganggu. Allah maha pengampun lagi maha penyayang.

Sesungguhnya sebilangan ahli Neraka ialah perempuan-perempuan yang berpakaian tetapi telanjang yang condong pada maksiat dan menarik orang lain untuk melakukan maksiat. Mereka tidak akan masuk Syurga dan tidak akan mencium baunya - Petikan dari Hadis Riwayat Bukhari dan Muslim. Keterangan : Wanita yang berpakaian tipis/jarang, ketat/ membentuk dan berbelah/membuka bahagian-bahagian tertentu...sekadar peringatan :)

TANDA-TANDA MENDAPAT HIDAYAH

Assalammualaikum...arnie ingin ku brkongsi sdkit ilmu dgn sahabt2 ku sekalian...harap ia nya dpt mbr sdkit info agar kita dpt meneliti adakah cri itu trdapat pd dri kita ataw tdk.....

1. Merasakan kemudahan dalam beramal soleh.

Orang yang telah mendapatkan hidayah akan merasa mudah atau ringan dalam melaksanakan amal soleh, rajin dan tekun dalam beribadah, serta sangat takut berbuat kedurhakaan. Sementara orang yang tidak mendapatkan hidayah-Nya akan merasa malas dalam beramal soleh dan tidak merasa bersalah kalau berbuat maksiat.
Allah SWT. berfirman, “Barangsiapa yang Allah kehendaki untuk mendapat petunjuk, nescaya Dia melapangkan dadanya untuk Islam. Dan barangsiapa yang dikehendaki Allah kesesatannya, nescaya Allah menjadikan dadanya sesak lagi sempit, seolah-olah ia sedang mendaki langit. Begitulah Allah menimpakan siksa kepada orang-orang yang tidak beriman.” (QS Al-Anam 6: 125)

2. Merasakan kerinduan kepada Allah SWT.

Orang yang mendapatkan hidayah, setiap relung hatinya terisi dengan kerinduan kepada Allah swt. Jika nama Allah swt. disebut, akan bergetar hatinya, Kalau dibacakan firman-Nya, akan bertambah imannya; ia bertawakal, mendirikan shalat, dan mengeluarkan zakat sebagai ekspresi syukur atas nikmat yang diterimanya.

Firman Allah SWT, “Sesungguhnya orang-orang yang beriman ialah mereka yang bila disebut nama Allah gemetarlah hati mereka, dan apabila dibacakan ayat-ayat-Nya bertambahlah iman mereka, dan hanya kepada Tuhanlah mereka bertawakal. Orang-orang yang mendirikan shalat dan yang menafkahkan sebagian dari rezeki yang Kami berikan kepada mereka. Itulah orang-orang yang beriman dengan sebenar-benarnya. Mereka akan memperoleh beberapa darjat ketinggian di sisi Tuhannya dan ampunan serta rezeki yang mulia.” (QS Al-Anfal 8: 2-4)

3. Konsisten atau Istiqamah.

Orang yang mendapatkan hidayah akan istiqamah atau konsisten dalam menjalankan perintah-perintah-Nya. Ia akan merasa nikmat saat beribadah kepada-Nya. Hal ini dijelaskan dalam ayat berikut,
Firman Allah SWT bermaksud, “Barangsiapa yang berpegang teguh kepada Allah, maka sesungguhnya ia telah diberi petunjuk kepada jalan yang lurus.” (QS Ali-Imran 3: 101).
Rasulullah saw bersabda, “Sesungguhnya Allah suka apabila seorang hamba mengerjakan suatu pekerjaan dan dia konsisten melakukannya.” (H.R. Baihaqi)

Ketaatan mereka dalam memegang ajaran agama diumpamakan dalam ayat berikut.
“Tidakkah kamu perhatikan bagaimana Allah telah membuat perumpamaan kalimat yang baik (la Ilaha Illallah) seperti pohon yang baik, akarnya teguh dan cabangnya (menjulang) ke langit, pohon itu memberikan buahnya pada setiap musim dengan seizin Tuhannya. Allah membuat perumpamaan-perumpamaan itu untuk manusia supaya mereka selalu ingat.” (QS. Ibrahim 14: 24-25)

4. Bersemangat dalam mempelajari ajaran agama.

Orang yang mendapatkan hidayah akan memiliki semangat untuk selalu menelaah ajaran-ajaran Allah. Islam itu agama yang harus difahami, bukan sekadar diyakini.

Rasulullah saw bersabda, ”Apabila Allah akan memberikan kebaikan pada seseorang, Dia faqihkan orang tersebut dalam agama.”

Yang dimaksud dengan Dia faqihkan orang tersebut dalam agama yaitu orang tersebut bersemangat untuk menelaah ajaran-ajaran Islam.

5. Sabar menghadapi berbagai ujian.

Allah swt. memberikan kehidupan kepada manusia sebagai ujian. Siapakah di antara hamba-Nya yang paling baik amalnya. Kehidupan dunia merupakan ladang amal.
“Yang menjadikan mati dan hidup, supaya Dia menguji kamu, siapa di antara kamu yang lebih baik amalnya. Dan Dia Maha Perkasa lagi Maha Pengampun” (QS. Al Mulk 67: 2)

Orang-orang yang mendapatkan hidayah akan tahan menghadapi berbagai ujian kehidupan, sebagaimana dijelaskan dalam ayat berikut.
“Dan sungguh akan Kami berikan cobaan kepadamu, dengan sedikit ketakutan, kelaparan, kekurangan harta, jiwa, dan buah-buahan. Dan berikanlah berita gembira kepada orang-orang yang sabar. orang-orang yang apabila ditimpa musibah, mereka mengucapkan, ‘Inna lillaahi wa innaa ilaihi raaji'uun.’ Mereka itulah yang mendapat keberkatan yang sempurna dan rahmat dari Tuhan mereka dan mereka itulah orang-orang yang mendapat petunjuk.” (QS Al-Baqarah 2:155-157)

Pada akhir ayat di atas tertulis dan mereka itulah orang-orang yang mendapat petunjuk. Ini merupakan pengunci ayat yang menegaskan bahawa orang-orang yang bersabar adalah orang-orang yang mendapatkan petunjuk atau hidayah-Nya.

Wallahu'alam Bis shawab.

Saturday, November 12, 2011

Sekilas Pelayaran

 



Hadirnya insan bernama manusia dalam hidup silih berganti. Ada antaranya yang amat diperlukan, amat dihargai. Juga antaranya, tidak dijangkakan.
Apakah maksud kehadiran seorang lelaki dalam hidup seorang wanita? Begitu juga sebaliknya. Di saat tidak perlukan teman daripada kalangan bukan sejenis, telah didatangkan pada kita.
Ya, ujian barangkali. Namun, waktu itu, sukar untuk kita berpijak pada nyata. Lalu ternoda dek arus yang datang pada saat itu. Terlupa bahawa tidak semua yang Allah berikan itu adalah suatu takdir, boleh jadi ia didatangkan sebagai ujian semata.
Namun, kerana terlalu mda untuk memahami setiap pemberian daripada Allah itu berbeza maksudnya. Lalu terjerumuslah kita ke dalam lembah yang menggelapkan kesucian kita sebagai hamba-Nya. Hamba-Nya yang sebelum ini mendambakan kasih hanya pada-Nya. Hamba-Nya yang sebelum itu sangat menjaga kesucian diri dan maruah diri. Tetapi, tidak lagi selepas itu.
Kehadiran setiap individu dalam hidup ini perlu dinilai dari aspek yang berbeza. Ada yang baik untuk kita, dan mungkin juga sebaliknya. Kerana Allah itu sentiasa menduga keimanan hamba-hamba-Nya. Sejauh mana kita benar-benar berpegang pada prinsip ketaatan kita pada-Nya.
Nikmatnya sangat besar. Sama besar dengan ujian yang didatangi-Nya. Mungkin pemberian-Nya membuatkan kita gembira, bahagia, dan kita mula leka kembali dengan nikmat itu. Sedangkan ia mungkin hanya ujian kedua sama seperti yang pernah berlaku sebelum ini.
Juga, kebarangkalian itu merupakan suatu balasan pada titik-titik noda yang pernah kita hadapi sebelumnya. Konsep kehidupan. Tidak semudah itu kita bisa merungkaikan apakah maksud sebenar akan sesuatu pemberian daripada Allah.
Mungkin sesuatu yang kita suka itu tidak baik untuk kita. Ia mungkin dilihat dapat membahagiakan jiwa namun sebaliknya, berkemungkinan ia akan memakan sedikit demi sedikit keimanan kita. Pada yang lemah imannya, terus dibuai lena dek kemanisan itu. Tanpa sedikit pun memikirkan kepahitan yang bakal menjelma.
Benarlah;
"Kepahitan itu perit untuk diterjemahkan, namun sekurang-kurangnya kita akan menemui jalan kebaikan setelahnya. Namun, kemanisan itu sangat asyik di pelayaran, sedikit pun kita tidak terfikir ia bakal mengundang kehancuran setelahnya."
Justeru? Apa yang perlu kita lakukan? Semestinya kita perlu muhasabah diri, setiap yang berlaku itu perlu dirujuk semula kepada Allah. Bukan terus saja diambil mentah-mentah dalam hidup kita. Berhati-hati itu lebih baik dari terburu-buru. Namun kita hanya insan biasa. Kadang terlupakan-Nya. Begitulah bak bait-bait lagu Opick dalam ritma iramanya;
"Meski ku rapuh dalam langkah, kadang tak setia kepada-Mu, namun cinta dalam jiwa, hanyalah pada-Mu."
Itulah yang perlu kita terapkan setiap kali kita terlupa akan-Nya. Dia sentiasa bersama kita. Dia lah yang menghidupkan pancaindera kita. Dia yang menguji kita. Dia juga yang membahagiakan kita. Dia yang membuat kita senyum. Dia yang membuat kita menangis.
Itulah tanda kebesaran-Nya. Bisakah kita bahagia tanpa rahmat daripada-Nya? Apa jua bentuk kebahagiaan yang kita peroleh, samada dari material atau rohaniah, semuanya datang daripada-Nya.
Bermuhasabahlah yang akan membawa kita lebih dekat dengan-Nya. Bisakah kita senyum tanpa kebenaran daripada-Nya? Dia sangat kasih pada kita. Cuma kita yang merasa jauh daripada-Nya dan tidak yakin akan kasih sayang-Nya.
Mohon lah disayangi-Nya. Mohonlah dicintai-Nya. Itu sudah cukup untuk membuat kita bahagia. Hati yang terikat pada manusia, tidak akan kekal lama. Malah, lebih banyak keperitan yang dihadapi.
Sedangkan, apabila terikatnya hati kita kepada-Nya, betapa tenangnya jiwa. Betapa indah segala musibah yang menimpa setelah kita diterangi mata hati dengan hikmah-Nya. Musibah itu diberi-Nya dengan pelbagai cara dan rupa. Namun, semuanya adalah untuk kebaikan kita.
Musibahlah yang akan memberi pengajaran dalam hidup kita. Dengan musibah kita akan mula mengenal kehidupan dunia. Setiap dari kita akan ditimpa musibah. Mungkin berlainan rupa namun pengajarannya tetap sama. Agar kita lebih matang, lebih mengenali pencipta kita. Indah bukan? Keindahan hati,  ketenangan hati, keikhlasan hati, itu yang perlu dicari.
InsyaAllah.. jika niat kita suci, ikhlas semata-mata kerana-Nya, Dia akan permudahkan jalan hidup kita. Dia akan tunjukkan jalan untuk kita. Kita hanya perlu meminta dan berusaha untuk mendapatkannya. Jalan yang diredhai-Nya. Jalan yang akan membuat kita bahagia.
"Ya Allah, sungguh dengan mengingati kebesaran-Mu, hati ini lebih tenang, terima kasih Allah. Sayangilah aku, cintailah aku, seperti mana Kau menyayangi umat-umat Mu yang terdahulu sebelumku.. amin.."