.::Sinar Hakiki::.
..::ya tuhan kami,jaganlah engkau jadikan hati kami condong kepada kesesatan sesudah engkau beri pertunjuk kepada kami dan kurniakanlah kepada kami rahmat dari sisi engkau kerana sesungguhnya engkaulah maha pemberi (kurnia) (surah ali imran,ayat 8)::..
Thursday, December 1, 2011
TANDA-TANDA MENDAPAT HIDAYAH
Assalammualaikum...arnie ingin ku brkongsi sdkit ilmu dgn sahabt2 ku sekalian...harap ia nya dpt mbr sdkit info agar kita dpt meneliti adakah cri itu trdapat pd dri kita ataw tdk.....
1. Merasakan kemudahan dalam beramal soleh.
1. Merasakan kemudahan dalam beramal soleh.
Orang yang telah mendapatkan hidayah akan merasa mudah atau ringan dalam melaksanakan amal soleh, rajin dan tekun dalam beribadah, serta sangat takut berbuat kedurhakaan. Sementara orang yang tidak mendapatkan hidayah-Nya akan merasa malas dalam beramal soleh dan tidak merasa bersalah kalau berbuat maksiat.
Allah SWT. berfirman, “Barangsiapa yang Allah kehendaki untuk mendapat petunjuk, nescaya Dia melapangkan dadanya untuk Islam. Dan barangsiapa yang dikehendaki Allah kesesatannya, nescaya Allah menjadikan dadanya sesak lagi sempit, seolah-olah ia sedang mendaki langit. Begitulah Allah menimpakan siksa kepada orang-orang yang tidak beriman.” (QS Al-Anam 6: 125)
2. Merasakan kerinduan kepada Allah SWT.
Orang yang mendapatkan hidayah, setiap relung hatinya terisi dengan kerinduan kepada Allah swt. Jika nama Allah swt. disebut, akan bergetar hatinya, Kalau dibacakan firman-Nya, akan bertambah imannya; ia bertawakal, mendirikan shalat, dan mengeluarkan zakat sebagai ekspresi syukur atas nikmat yang diterimanya.
Firman Allah SWT, “Sesungguhnya orang-orang yang beriman ialah mereka yang bila disebut nama Allah gemetarlah hati mereka, dan apabila dibacakan ayat-ayat-Nya bertambahlah iman mereka, dan hanya kepada Tuhanlah mereka bertawakal. Orang-orang yang mendirikan shalat dan yang menafkahkan sebagian dari rezeki yang Kami berikan kepada mereka. Itulah orang-orang yang beriman dengan sebenar-benarnya. Mereka akan memperoleh beberapa darjat ketinggian di sisi Tuhannya dan ampunan serta rezeki yang mulia.” (QS Al-Anfal 8: 2-4)
3. Konsisten atau Istiqamah.
Orang yang mendapatkan hidayah akan istiqamah atau konsisten dalam menjalankan perintah-perintah-Nya. Ia akan merasa nikmat saat beribadah kepada-Nya. Hal ini dijelaskan dalam ayat berikut,
Firman Allah SWT bermaksud, “Barangsiapa yang berpegang teguh kepada Allah, maka sesungguhnya ia telah diberi petunjuk kepada jalan yang lurus.” (QS Ali-Imran 3: 101).
Rasulullah saw bersabda, “Sesungguhnya Allah suka apabila seorang hamba mengerjakan suatu pekerjaan dan dia konsisten melakukannya.” (H.R. Baihaqi)
Ketaatan mereka dalam memegang ajaran agama diumpamakan dalam ayat berikut.
“Tidakkah kamu perhatikan bagaimana Allah telah membuat perumpamaan kalimat yang baik (la Ilaha Illallah) seperti pohon yang baik, akarnya teguh dan cabangnya (menjulang) ke langit, pohon itu memberikan buahnya pada setiap musim dengan seizin Tuhannya. Allah membuat perumpamaan-perumpamaan itu untuk manusia supaya mereka selalu ingat.” (QS. Ibrahim 14: 24-25)
4. Bersemangat dalam mempelajari ajaran agama.
Orang yang mendapatkan hidayah akan memiliki semangat untuk selalu menelaah ajaran-ajaran Allah. Islam itu agama yang harus difahami, bukan sekadar diyakini.
Rasulullah saw bersabda, ”Apabila Allah akan memberikan kebaikan pada seseorang, Dia faqihkan orang tersebut dalam agama.”
Yang dimaksud dengan Dia faqihkan orang tersebut dalam agama yaitu orang tersebut bersemangat untuk menelaah ajaran-ajaran Islam.
5. Sabar menghadapi berbagai ujian.
Allah swt. memberikan kehidupan kepada manusia sebagai ujian. Siapakah di antara hamba-Nya yang paling baik amalnya. Kehidupan dunia merupakan ladang amal.
“Yang menjadikan mati dan hidup, supaya Dia menguji kamu, siapa di antara kamu yang lebih baik amalnya. Dan Dia Maha Perkasa lagi Maha Pengampun” (QS. Al Mulk 67: 2)
Orang-orang yang mendapatkan hidayah akan tahan menghadapi berbagai ujian kehidupan, sebagaimana dijelaskan dalam ayat berikut.
“Dan sungguh akan Kami berikan cobaan kepadamu, dengan sedikit ketakutan, kelaparan, kekurangan harta, jiwa, dan buah-buahan. Dan berikanlah berita gembira kepada orang-orang yang sabar. orang-orang yang apabila ditimpa musibah, mereka mengucapkan, ‘Inna lillaahi wa innaa ilaihi raaji'uun.’ Mereka itulah yang mendapat keberkatan yang sempurna dan rahmat dari Tuhan mereka dan mereka itulah orang-orang yang mendapat petunjuk.” (QS Al-Baqarah 2:155-157)
Pada akhir ayat di atas tertulis dan mereka itulah orang-orang yang mendapat petunjuk. Ini merupakan pengunci ayat yang menegaskan bahawa orang-orang yang bersabar adalah orang-orang yang mendapatkan petunjuk atau hidayah-Nya.
Wallahu'alam Bis shawab.
Saturday, November 12, 2011
Sekilas Pelayaran
Hadirnya insan bernama manusia dalam hidup silih berganti. Ada antaranya yang amat diperlukan, amat dihargai. Juga antaranya, tidak dijangkakan.
Apakah maksud kehadiran seorang lelaki dalam hidup seorang wanita? Begitu juga sebaliknya. Di saat tidak perlukan teman daripada kalangan bukan sejenis, telah didatangkan pada kita.
Ya, ujian barangkali. Namun, waktu itu, sukar untuk kita berpijak pada nyata. Lalu ternoda dek arus yang datang pada saat itu. Terlupa bahawa tidak semua yang Allah berikan itu adalah suatu takdir, boleh jadi ia didatangkan sebagai ujian semata.
Namun, kerana terlalu mda untuk memahami setiap pemberian daripada Allah itu berbeza maksudnya. Lalu terjerumuslah kita ke dalam lembah yang menggelapkan kesucian kita sebagai hamba-Nya. Hamba-Nya yang sebelum ini mendambakan kasih hanya pada-Nya. Hamba-Nya yang sebelum itu sangat menjaga kesucian diri dan maruah diri. Tetapi, tidak lagi selepas itu.
Kehadiran setiap individu dalam hidup ini perlu dinilai dari aspek yang berbeza. Ada yang baik untuk kita, dan mungkin juga sebaliknya. Kerana Allah itu sentiasa menduga keimanan hamba-hamba-Nya. Sejauh mana kita benar-benar berpegang pada prinsip ketaatan kita pada-Nya.
Nikmatnya sangat besar. Sama besar dengan ujian yang didatangi-Nya. Mungkin pemberian-Nya membuatkan kita gembira, bahagia, dan kita mula leka kembali dengan nikmat itu. Sedangkan ia mungkin hanya ujian kedua sama seperti yang pernah berlaku sebelum ini.
Juga, kebarangkalian itu merupakan suatu balasan pada titik-titik noda yang pernah kita hadapi sebelumnya. Konsep kehidupan. Tidak semudah itu kita bisa merungkaikan apakah maksud sebenar akan sesuatu pemberian daripada Allah.
Mungkin sesuatu yang kita suka itu tidak baik untuk kita. Ia mungkin dilihat dapat membahagiakan jiwa namun sebaliknya, berkemungkinan ia akan memakan sedikit demi sedikit keimanan kita. Pada yang lemah imannya, terus dibuai lena dek kemanisan itu. Tanpa sedikit pun memikirkan kepahitan yang bakal menjelma.
Benarlah;
"Kepahitan itu perit untuk diterjemahkan, namun sekurang-kurangnya kita akan menemui jalan kebaikan setelahnya. Namun, kemanisan itu sangat asyik di pelayaran, sedikit pun kita tidak terfikir ia bakal mengundang kehancuran setelahnya."
Justeru? Apa yang perlu kita lakukan? Semestinya kita perlu muhasabah diri, setiap yang berlaku itu perlu dirujuk semula kepada Allah. Bukan terus saja diambil mentah-mentah dalam hidup kita. Berhati-hati itu lebih baik dari terburu-buru. Namun kita hanya insan biasa. Kadang terlupakan-Nya. Begitulah bak bait-bait lagu Opick dalam ritma iramanya;
"Meski ku rapuh dalam langkah, kadang tak setia kepada-Mu, namun cinta dalam jiwa, hanyalah pada-Mu."
Itulah yang perlu kita terapkan setiap kali kita terlupa akan-Nya. Dia sentiasa bersama kita. Dia lah yang menghidupkan pancaindera kita. Dia yang menguji kita. Dia juga yang membahagiakan kita. Dia yang membuat kita senyum. Dia yang membuat kita menangis.
Itulah tanda kebesaran-Nya. Bisakah kita bahagia tanpa rahmat daripada-Nya? Apa jua bentuk kebahagiaan yang kita peroleh, samada dari material atau rohaniah, semuanya datang daripada-Nya.
Bermuhasabahlah yang akan membawa kita lebih dekat dengan-Nya. Bisakah kita senyum tanpa kebenaran daripada-Nya? Dia sangat kasih pada kita. Cuma kita yang merasa jauh daripada-Nya dan tidak yakin akan kasih sayang-Nya.
Mohon lah disayangi-Nya. Mohonlah dicintai-Nya. Itu sudah cukup untuk membuat kita bahagia. Hati yang terikat pada manusia, tidak akan kekal lama. Malah, lebih banyak keperitan yang dihadapi.
Sedangkan, apabila terikatnya hati kita kepada-Nya, betapa tenangnya jiwa. Betapa indah segala musibah yang menimpa setelah kita diterangi mata hati dengan hikmah-Nya. Musibah itu diberi-Nya dengan pelbagai cara dan rupa. Namun, semuanya adalah untuk kebaikan kita.
Musibahlah yang akan memberi pengajaran dalam hidup kita. Dengan musibah kita akan mula mengenal kehidupan dunia. Setiap dari kita akan ditimpa musibah. Mungkin berlainan rupa namun pengajarannya tetap sama. Agar kita lebih matang, lebih mengenali pencipta kita. Indah bukan? Keindahan hati, ketenangan hati, keikhlasan hati, itu yang perlu dicari.
InsyaAllah.. jika niat kita suci, ikhlas semata-mata kerana-Nya, Dia akan permudahkan jalan hidup kita. Dia akan tunjukkan jalan untuk kita. Kita hanya perlu meminta dan berusaha untuk mendapatkannya. Jalan yang diredhai-Nya. Jalan yang akan membuat kita bahagia.
"Ya Allah, sungguh dengan mengingati kebesaran-Mu, hati ini lebih tenang, terima kasih Allah. Sayangilah aku, cintailah aku, seperti mana Kau menyayangi umat-umat Mu yang terdahulu sebelumku.. amin.."
Subscribe to:
Posts (Atom)